Most Visited

  • Idul Adha 1446 H, Polresta Sidoarjo Salurkan Hewan Kurban 35 Ekor Sapi dan 55 Ekor Kambing

    • Admin News1
    • 06 Jun, 2025
  • Patroli Polsek Jabon Antisipasi Lonjakan Wisatawan di Wisata Bahari Tlocor Saat Libur Idul Adha

    • Admin News1
    • 06 Jun, 2025
  • Apresiasi Buruh Tani, Polres Situbondo dan Forkopimda Berbagi Sembako Usai Panen Raya Jagung

    • Admin News1
    • 06 Jun, 2025

Tags

  • Food
  • Social
  • News
  • Political
  • Magazine
  • Child Abuse
  • Early Marriage

Follow Us

  • Author
  • Forum
  • Advertisement
  • Contact
    • Home
    • News
    • Nasional
    • Sport
    Friday, 06 Jun 2025
    • Home

    Tragedi Kanjuruhan Dari Kacamata Ahli Psikologi

    Kepolisian
    • Admin News1
    • Nov 26, 2022
    • 1 min read
    Tragedi Kanjuruhan Dari Kacamata Ahli Psikologi

    txtdariindonesia.id -

    Jakarta - Ahli Psikologi Prof. Dr. Suryanto angkat bicara perihal tragedi Kanjuruhan dari kaca mata psikologi. 


    Kata Suryanto, yang terjadi dalam tragedi Kanjuruhan tersebut adalah Collective Mind, dimana suatu massa berkumpul memberikan semangat satu dengan yang lain lalu menimbulkan kerusuhan, (aggressive) maupun dalam bentuk hinggar binggar dalam aspek positif bernyanyi.


    "Dalam hal ini kesadaran individual berkurang dan lebih pada kesadaran kolektif," kata Suryanto.


    Hal itu disampaikannya saat diskusi bertema "Pertanggungjawaban Pidana Kasus Tragedi Kanjuruhan Malang" di Kampus B UNAIR Surabaya, Jumat kemarin.


    Sebagai contoh, katanya, flare satu penonton di ikuti oleh yang lain, bahkan dari flare menjadi pelemparan botol dan seterusnya. "Perbuatan itu kecil terjadi jika dilakukan sendirian, namun dalam tragedi Kanjuruhan massive karena collective mind," sebutnya.


    Menurutnya, individu yang berada di dalam kelompok bersifat mudah tersugesti/provokasi, mereka berani melakukan apapun karena anomim atau kehilangan identitas. 


    Dalam perubahan individu yang masuk dalam kelompok karena colletive mind, suuggestable, serta anonim yang menimbulkan sikap bermacam macam (destructive dll). Berpendapat apakah bisa diterapkan hukum pidana baik untuk aparat Kepolisian, hingga penonton. 


    "Berpendapat pemberitaan haruslah berimbang, karena tidak bisa hanya aparat kepolisian yang disalahkan, atau justru hanya penonton. Karena tidak semua penonton melakukan pelemparan dll," jelasnya.


    Oleh karenanya, lanjutnya, menyoroti stimulan sebab akibat, sebelum terjadi tragedi maka perlu mendalami siapa penyebab awal terjadinya kerusuhan. "Sehingga memicu sikap aggressive-represive yang berujung chaos dan tragedi kematian massal," tandasnya.

    • Share:
    • Tags :
    • Polisi
    • Sidoarjo

    Related Post

    • Admin News1
    • Fri 06, 2025

    Idul Adha 1446 H, Polresta Sidoarjo Salurkan Hewan Kurban 35 Ekor Sapi dan 55 Ekor...

    • Admin News1
    • Fri 06, 2025

    Patroli Polsek Jabon Antisipasi Lonjakan Wisatawan di Wisata Bahari Tlocor Saat Libur Idul Adha

    One advanced diverted domestic set repeated bringing you old. Possible procured her trifling laughter thoughts property she met way. Which could saw guest man now heard but.

    Latest News

    • Idul Adha 1446 H, Polresta Sidoarjo Salurkan Hewan...

      • 06 Jun, 2025
    • Patroli Polsek Jabon Antisipasi Lonjakan Wisatawan di Wisata...

      • 06 Jun, 2025

    Hubungi Kami

    • Indonesia
    • +6282111107673
    • muhammadteukusamudra@gmail.com
    © 2025 All right reserved by txtdariindonesia.id